Assalamualikum Wr. Wb.
Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak lebih dikenal dengan sebutan Pondok Suburan Mranggen, hal ini dikarenakan pada zaman dahulu pondok-pondok cenderung tidak bernama. Lantas untuk mengenali pondok tersebut khalayak menyebutnya dengan tempat atau desa tempat pondok tesebut, seperti Pondok Serang (Jalan KH. Abdul Latif No.7, Sumur Pecung, Serang, Sumurpecung, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42111, Indonesia), Pondok Lasem (Soditan, Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59271, Indonesia), dan Pondok Termas (Jalan Patrem no 21. Tremas. Arjosari, Tremas, Kec. Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur 63581, Indonesia). Nama Futuhiyyah sendiri baru muncul pada tahun 1927 berkat usulan dari KH. Muslih Abdurrohman.
Nama Futuhiyyah sendiri memiliki makna dari setiap huruf dari kata tersebut yakni:
Fa' = Fanadiq = Tempat tinggal santri
Ta = Tarbiyun = Menuntun, memimpin, dan membimbing
Wawu = Wurud = Kepada orang yang datang untuk mengaji
Kha = Khusus al ma'arif = Berbagai macam disiplin ilmu
Yah = Al yaqiniyyah = Yang sudah diyakini kebenarannya
Cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Futuhiyyah dimulai dari bermula dari sebuah sarau atau langgar (mushola) yang digunakan untuk ibadah, mengaji, dan bermusyawarah. Selain itu juga digunakan sebagai tempat tinggal bagi santri. Pondok Pesantren Futuhiyyah didirikan oleh Simbah KH. Abdurrahman bin Qosidil Haq bin Abdullah Muhajir, kurang lebih pada tabun 1901. Letaknya sangat strategis yaitu tidak jauh dari Jl. Raya Mranggen dan mudah untuk diakses dari berbagai macam daerah. Berada di Jl. Suburan Barat No.9 Mranggen, kabupaten Demak.Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
- Bagian Timur dibatasi desa Kembang Arum
- Bagian Selatan dibatasi desa Batursari
- Bagian Barat dibatasi desa Bandungrejo
- Bagian Utara dibatasi desa Brumbung
Dalam perkembangannya Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen mampu menjadi pesantren besar yang bisa mengharumkan nama bangsa dalam sejarah perjuangan bangsa, oleh karena itu para penerus harus mampu mempertahankan dan lebih memajukan Futuhiyyah ini. Sampai saat ini pendidikan di Futuhiyyah terdiri Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal yaitu:
- Taman Pendidikan Al-quran (TPA)
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
- Taman Kanak-kanak (TK)
- Madrasah Ibtidayah (MI)
- Madrasah Tsanawiyyah 1 (Mts. 1 pa)
- Madrasah Tsanawiyyah 2 (Mts. 2 pi)
- Sekolah Menengah Pertama (SMP)
- Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
- Madraah Aliyah 1 (MAF 1 pa)
- Madrasah Aliyah 2 (MAF 2)
1. Pengajian al-Quran bin nadzordan bil ghoib.
2. Pengajian kitab kuning.
3. Muhadhorodan Madrasah Diniyah Salafiyah Futuhiyyah (MDSF).
4. Ta’limul khitobah
5. Maulid diba’ al-barzanjidan simthudduror.
6. Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al Jailani r.a.
7. Ziarah kubur masyasyih.
8. Pelatihan organisasi (ASSIFA).
9. Pengajian Thoriqoh Qodiriyyah Wan Naqsyabandiyyah.
Adapun kitab-kitab yang
digunakan dalam pengajian terdiri atas kitab pegangan wajib dan kitab
anjuran guna menambah wawasan, yaitu:
- Ulumul Quran, kitab pegangan wajib al-Quran dan kitab anjuran al-itqon, mubahits fi uluil Quran.
- Tafsir: Kitab wajib al-Munir, kitab anjuran Ibn Katsir.
- Hadits: Bulughul Marom.
- Ulumul Hadits: pegangan wajib mustholah al-hadits dan kitab anjuran Ulumul hadits wa mustholahuh.
- Fiqih: Kitab wajib kifayatul Akhyar dan kitab anjuran Fathul Wahab.
- Ushul fiqih: Al Bayan Fil Quran, Mabadi Awwaliyyah.
- Aqidah: Jawahirul Kalamiyah.
- Akhlak: Ihya’ Ulumuddin.
- Nahwu: Al Anjurumiyah, Al ‘Imrithi, Alfiyah Ibn Malik.
- Shorof: Amtsilah At Tashrifiyah, Qowaid At Tashrifiyah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Mantap gan. Saya tersanjung
BalasHapusprofil ponpes yang detail ..
BalasHapuswww.abysarcatering.wordpress.com